Menurut statistik, lebih dari 95% informasi yang tersedia di internet tersedia dalam teks. Jadi, ketika kita berbicara tentang salah satu sarana komunikasi yang paling penting dari desain web, kita secara strategis menunjuk ke arah "teks".
Tujuan utama dari website, sebuah produk atau jasa biasanya
mengkomunikasikan pesan kepada audiensnya dan di sinilah teks memainkan peran
penting. Meskipun dengan tren yang berubah, konten interaktif yang berbicara
kepada audiensnya juga bergantung pada gambar dan grafik, Anda tidak dapat
mengabaikan beberapa tip tipografi untuk menciptakan nilai merek yang luar
biasa untuk bisnis mereka.
Menemukan audiens target Anda adalah satu hal sementara
mempertahankan mereka dengan membuat mereka tetap terhibur adalah konteks
lainnya. Bahkan situs web, blog, atau artikel dengan konten informatif
berdurasi panjang dan strategi pemasaran konten yang teruji terkadang gagal
mempertahankan audiens hanya karena tipografi yang buruk.
Anda dapat menjadikan seni membaca tugas yang mudah dengan
tipografi yang baik terlepas dari nilai kontennya meskipun kedua hal tersebut
digabungkan dapat menghasilkan ROI yang lebih baik dan lebih banyak
keterlibatan. Tipografi buruk yang membutuhkan banyak usaha dari pengguna untuk
membaca konten biasanya mematikan dan perlu dihindari. Karena tujuan utama
membuat situs web adalah untuk menarik audiens target yang selanjutnya dapat
berubah menjadi pelanggan, tidak ada kebutuhan yang terlewat ketika harus
melibatkan pembaca atau pengunjung untuk waktu yang lebih lama.
Mengoptimalkan tipografi adalah salah satu cara untuk
mengoptimalkan konten Anda untuk jangkauan pelanggan yang lebih baik. Ini
menawarkan konten keterbacaan yang lebih baik serta aksesibilitas. Tipografi yang
lebih baik semakin menambah keseimbangan grafis dan memungkinkan para desainer
untuk membuat desain web yang luar biasa.
Karena membuat mereka tetap terlibat sepanjang konten agak
menakutkan, beberapa tip tipografi dapat membantu mengoptimalkan antarmuka
pengguna Anda untuk retensi audiens yang lebih baik dan lebih banyak konversi.
3 Tips
Tipografi dalam Desain Web
1. Gunakan
Jumlah Font Minimum
Sangat mudah untuk menghancurkan seluruh situs web dengan
menggunakan beberapa font beberapa kali untuk menampilkan berbagai aspek
artikel atau konten. Situs web atau halaman web yang terstruktur dengan baik
hanya boleh menampilkan paling banyak 3 font agar terlihat profesional. Seorang
penulis atau desainer harus selalu menggunakan font standar untuk menerbitkan
konten sementara pada saat yang sama menggunakan ukuran font standar. Penting
untuk menggunakan font yang sudah dikenal seperti Arial, Times New Roman,
Calibri dalam konten karena memungkinkan halaman web untuk melibatkan pengguna
dalam waktu yang lama. Selain itu, beberapa font yang digunakan di dalam teks
dapat mendatangkan malapetaka dengan menarik lebih banyak perhatian ke format
halaman daripada konten yang sebenarnya.
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan lebih dari satu font
standar dalam konten, yang perlu Anda pastikan adalah bahwa semua font saling
melengkapi agar pengguna memberikan perhatian besar pada apa yang tertulis
daripada cara penulisannya. Untuk memahami bagaimana font saling melengkapi,
Anda harus memperhatikan lebar karakternya.
2. Gunakan
Ukuran Font Standar
Ukuran font adalah salah satu ukuran vital yang mempengaruhi
kredibilitas teks. Ukuran font berbanding lurus dengan pentingnya pesan yang
ingin disampaikan oleh konten yang ditulis dalam font tersebut. Misalnya,
penulis umumnya menggunakan huruf kapital untuk hal-hal yang ingin mereka
teriakkan dan tekankan. Selain itu, Anda perlu memperhatikan pembaca Anda dan
menggunakan ukuran teks yang memaksa mereka untuk fokus pada bahan bacaan dan
bukan pada format halaman.
Untuk halaman yang terstruktur dengan baik, ukuran font
harus bervariasi dari:
Teks Tubuh- Minimum Pt 10 - 12
Judul Teks- Minimum Pt 14- 16
Teks Subjudul - Minimum Pt 12-14
Terlepas dari ini, beberapa novelis ulung lebih memilih
untuk menjaga teks standar dan ukuran yang sama di seluruh teks mereka yang
selanjutnya memungkinkan mereka untuk menjaga nada serius yang selanjutnya
membutuhkan konsentrasi dan pemahaman dari pengguna. Terakhir, Anda juga perlu
mempertimbangkan usia audiens target Anda saat menentukan ukuran teks serta
font.
3. Batasi
Panjang Garis
Salah satu cara terbaik untuk membuat teks lebih mudah
dibaca adalah dengan membatasi jumlah karakter yang digunakan per baris atau
kalimat. Jumlah kata yang terbatas dalam satu baris lebih masuk akal dan memudahkan
pembaca untuk memahami teks. Menurut para profesional, memiliki sekitar 60
karakter per baris adalah kunci untuk meningkatkan keterbacaan teks sambil
mempertahankan kelayakan juga.
Biasanya, kalimat yang lebih besar menyulitkan pembaca untuk
memahami teks jika dibandingkan dengan karakter per baris yang lebih pendek dan
sesuai. Yang terakhir memudahkan pembaca untuk memahami satu baris pada satu
waktu sambil pindah ke baris berikutnya dengan pendekatan baru. Membaca begitu
banyak kata dan berpindah antar baris mengganggu nada konten dan memengaruhi
keterbacaan secara negatif.
0 Komentar